Senin, 30 Januari 2012

CERITA INSPIRATIF: TUJUH KEAJAIBAN DUNIA

Seven Wonders

Sekelompok murid geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia." Di awal pelajaran, mereka diminta untuk menuliskan apa yang mereka pikirkan tentang "Tujuh Keajaiban Dunia." Sebagian besar murid menulis:

1. Piramida
2. Taj Mahal
3. Tembok Besar China
4. Menara Pisa
5. Angkor Wat
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Saat mengumpulkan tulisan murid-murid, sang guru memperhatikan seorang murid, seorang gadis pendiam, gadis itu tidak menulis apapun. Lalu, sang guru bertanya apakah ia memiliki masalah dengan daftarnya.

Si gadis menjawab, "Ya, sedikit. Aku tidak bisa memilih karena sangat banyak."

Sang guru berkata, "Baiklah, katakan apa yang ada di pikiranmu dan mungkin aku bisa membantu."

Si gadis diam sejenak, kemudian ia menulis, "Aku pikir, tujuh keajaiban dunia adalah..."

1. Aku bisa melihat...
2. Aku bisa mendengar...
3. Aku bisa menyentuh...
4. Aku bisa berjalan...

Ia diam lagi, dan kemudian melanjutkan,

5. Aku bisa tertawa...
6. Aku bisa merasakan...
7. dan, aku bisa mencintai...

Kelas itu langsung sunyi seketika... Kita dapat dengan mudah memuji sesuatu di luar diri kita dan menyebutnya "keajaiban". Tetapi, ketika kita melihat kembali apa yang sudah Tuhan karuniakan kepada kita, kita menyebutnya "biasa saja".

Sumber:http://www.lovevirtue.com/in/Cerita-Inspiratif/tujuh-keajaiban-dunia.html

Minggu, 29 Januari 2012

Bahasa Alay: Untuk Pergaulan Atau Konsep Diri?

132588063375054926

ilustrasi/admin(shutterstock.com)

Anak muda jaman sekarang memang kreatif. Kenapa saya mengatakan begitu? Karena pada dasarnya fenomena yang kita lihat jaman sekarang ini menunjukkan mereka sangat kreatif. Modernisasi menyebabkan banyak mencuatnya kekereatifan mereka. Cara berpakaian yang unik, pergaulan yang unik dan ditambah lagi Bahasa yang unik yaitu bahasa alay. Yang jadi pertanyaan Bahasa alay ini mengusik Bahasa Indonesia atau tidak?

13258666951700746964

Image - antisimple.com

Fenomena alay, ada yang bilang kalau alay itu singkatan dari “anak layangan” atau “anak kelayapan”. Bahasa alay menurut saya adalah bahasa yang sangat ketus baik itu lisan maupun tulisan. Beberapa anak muda menggunakannya di dalam pergaulan sehari-hari dalam berbicara ataupun mempergunakan huruf-huruf yang mereka kira jauh lebih keren. Mereka seperti mengesampingkan kaidah-kaidah dari bahasa Indonesia. Yang ditakutkan, kalau-kalau suatu saat anak muda linglung saat membedakan mana bahasa alay dan mana Bahasa Indonesia.

Bahasa gaul ini juga sangat rentan bila yang menggunakannya pada dasarnya orang yang tidak memiliki etika. Seperti salah satu kompasianer muda kita yang tak perlu saya sebutkan namanya. Dia tidak memandang siapa yang sedang berkomentar (lawannya berbicara) apakah itu lebih muda atau lebih tua dari dia. Namun dia akan tetap konsisten dengan menggunakan bahasa alay. Juga dia menggunakan “Elo-Gue”-nya kepada semua kompasianer lain.

Kemarin siang saya heran melihat teman kampus saya yang mengirimkan thread di group FB kampus kami. Saya pikir hanya anak SMA ke bawah yang menggunakan penulisan alay begitu. Ternyata orang yang katanya calon intelek juga memakainya. Ini screenshootnya.

13258686421341290317Pertama, lihatlah nama facebooknya yang nama depannya sengaja saya hapus. Cieboddyslim Setiapwaktu, dari nama saja sudah kelihatan bahwa si pengirim adalah alay. Yang dia tidak tahu bila diteruskan maka sedikit demi sedikit akan membunuh bahasa Indonesia. Kedua, isi pesannya yang seenaknya mengubah huruf (i),(g),(o) menjadi (1),(9),(0). Berbeda dengan gambar di bawah ini yang menjelaskan tentang sistem penulisan bahasa Indonesia.

1325869143589498008

screenshoot dari wiki

Mungkin bila sang pengguna bahasa alay menulis sebuah naskah lalu mengirimnya ke penerbit maka penerbit tanpa tedeng aling-aling akan memulangkan semua naskahnya untuk direvisi karena penggunaan huruf yang terlalu salah.

Itu sedikit tentang bahasa alay. Lalu tahukah anda bahasa apalagi yang sering kedengaran? Bahasa bencong. Bahasa ini juga hasil dari kekreatifan penduduk negara Indonesia tercinta ini. Bahasa yang digunakan para waria dalam pergaulan. Bencong sendiri berasal dari kata Banci. Dan mereka suka sekali menambahkan -Ong di akhir tulisannya. Contohnya: Laki menjadi Lekong, Kemana menjadi Kemenong dan banyak lagi.

Penyebaran bahasa gaul/bahasa alay/bahasa bencong atau bahasa apapun yang berhubungan tentang bahasa pergaulan sangatlah cepat. Kenapa saya mengatakan proses penyebaran bahasa-bahasa ini sangat cepat? Karena, tontonan yang itu-itu saja dari hari ke hari selalu menggunakan bahasa tersebut. Ini juga dikarenakan televisi Indonesia lebih dominan menampilkan program-program TV yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Publik figur yang seharusnya menjadi contoh juga sering sekali menggunakannya. Bahkan Tifatul Sembiring dulu juga pernah menggunakannya di salah satutweet-nya.

1325870522533939505

Image - beritaterkini.asia

Jangan anda fikir bahwa screenshoot di atas adalah sebuah kode rahasia. Hehehe… Tidak sama sekali, gambar di atas adalah curhatan Tifatul Sembiring di twitter dan bahkan dulu itu sudah menjadi trending topic. Kalau teladan seperti Bapak Tifatul Sembiring saja sudah ikut-ikutan menggunakan bahasa alay. Bagaimana dengan yang lain? Orang Indonesia khan cenderung meniru.

Bahasa gaul/bahasa alay/bahasa bencong adalah bahasa pergaulan namun yang jadi pertanyaan. Bila bahasa-bahasa ini dijadikan konsep diri???

Menurut Wikipedia, Konsep diri adalah penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial dan peran sosial pandangan kita kepada diri kita sendiri. Ditambah lagi bahwa konsep diri berkaitan erat dengan pengetahuan yang kita miliki.

Jadi apabila bahasa-bahasa unik ini tidak hanya dilakukan untuk pergaulan saja tetapi sudah mendarah daging. Maksud saya disini mendarah daging adalah ingatan mereka pada bahasa alay lebih dominan dibandingkan bahasa Indonesia. Maka siap-siaplah bahasa Indonesia tergeserkan baik secara lisan maupun tulisan. Saya jadi ingat dulu sewaktu SMP saya belajar Aksara Bahasa Batak. Seperti kata-kata sandi yang jelas berbeda dengan bahasa Indonesia.

Dengan bahasa Alay ini apakah itu disebut sebagai pengantar kita ke dunia modernisasi? Atau kembalinya kita ke jaman dahulu seperti menggunakan aksara-aksara jadul. Apapun itu tetapi kita seharusnya lebih mencintai bahasa ibu kita yaitu bahasa Indonesia yang menjadi pemersatu kita. Masakkan kita membiarkan bahasa alay, bahasa yang ketus dan sepele baik dalam tulisan maupun lisan menggerus bahasa Indonesia yang sudah lebih dulu menjadi cerminan bangsa ini.

Cintailah bahasa Indonesia, setidaknya bahasa daerahnya. Menggambarkan bahwa tidak lupa akan negara dan kampung kelahiran. Jangan menggunakan bahasa yang belum diresmikan. Tetapi pada kesimpulannya, hal ini semua tergantung pada pribadi masing-masing. Semoga ada jalan untuk lolos dari fenomena ini suatu saat.

Sumber: http://bahasa.kompasiana.com/2012/01/07/bahasa-alay-untuk-pergaulan-atau-konsep-diri/

Bahasa Alay Sudah ada Tahun 1835

13258666951700746964
Sumber:klik

Gorontalo (ANTARA News) - Bahasa "alay" atau bahasa gaul di Indonesia ternyata tidak hanya berlangsung pada zaman sekarang saja, bahkan telah ditemukan sejak tahun 1835 silam.

Hal tersebut dikemukakan SST.Wisnu Sasongko, pakar bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RI, pada acara pemantauan dan sosialisasi penggunaan bahasa di ruang publik, yang digelar di hotel Rahmat Gorontalo, Rabu.

Menurut dia, bahasa alay ditemukan pada naskah bertuliskan huruf Jawa kuno, yang berjudul "Angling Dharma".

Dalam naskah itu, kata ratu ditulis dengan menggunakan kata "Ro" sebanyak tujuh kali sehingga terbaca sebagai ratu.

Padahal jika merujuk pada tata bahasa jawa kuno, semestinya kata ratu ditulis dengan menggunakan "Ro", "To" dan "Wulu".

"Kalau hanya ditulis dengan Ro sebanyak tujuh kali, maka artinya menjadi tujuh atau pitu sehingga terbaca `R` dan `Tu`," jelasnya.

Untuk itu, menurutnya, bahasa alay senantiasa ada setiap zaman, namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan dapat merusak tatanan bahasa Indonesia.

"Sifatnya hanya sementara, tidak akan bertahan lama," Kata dia.

Acara pemantauan dan sosialisasi penggunaan bahasa di ruang publik, diikuti oleh wartawan, penyiar radio, serta staf humas sejumlah instansi pemerintahan di Gorontalo.

Dalam kesempatan itu, Badan Bahasa juga menyosialisasikan undang-undang RI nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Kamis, 19 Januari 2012

Apalah artinya sebuah nama

Apalah artinya sebuah nama, tanya sastrawan Inggris terkenal, Shakespeare. Yang penting kan pada akhirnya barangnya, subtansinya, isinya.


Kantor polisi di Inggris

Itu cuma kata Shakesepeare karena jelas banyak orang yang peduli dengan nama, walau sering juga tidak sesuai. Contohnya saya sendiri, Liston Siregar yang diambil dari nama petinju Amerika Serikat, Sony Liston, juara dunia kelas berat tahun 1960-an. Tapi mungkin bagi Anda yang mengikuti dunia tinju Indonesia, petinju Liston Siregar berhasil meraih medali emas SEA Games 1985. Namanya juga diinspirasi dari Sony Liston.

Jadi dalam kasus dia, nama bisa disebut sesuai sedangkan dalam kasus saya: 100% melenceng.

Ketidaksesuaian nama dan 'isi' sering dilakukan oleh polisi Inggris dalam melancarkan operasi-operasi khusus. Di Indonesia, yang paling sering digelar adalah operasi Zebra. Tujuannya adalah menertibkan pengguna lalu lintas.

Hubungan nama dengan isinya antara ada dan tiada. Mungkin diambil dari zebra cross, tempat penyeberangan di jalan raya yang berwarna hitam dan putih seperti zebra. Tapi jelas tidak ada kalau zebra dilihat sebagai hewan karena tidak ada hewan yang terlibat dalam operasi.

Motorman bukan tentang motor

Jadi kalau mendengar Operasi Motorman, bisalah main tebak cepat dengan menyebutkan ada urusan dengan motor, atau mobil, atau lalu lintas secara umum. Tapi ada dua operasi keamanan di Inggris yang menggunakan nama tersebut, dan keduanya tidak ada hubungan dengan kenderaan bermotor.

Operasi Motorman pertama digunakan di Irlandia Utara, ketika masa pergolakan pada tahun 1970-an. Operasi berlangsung subuh hari pada tanggal 31 Juli 1972, dengan tujuan merebut kendali atas daerah-daerah yang selama ini dikuasai oleh kelompok para militer di beberapa kota.

Tiga puluh satu tahun kemudian, nama itu digunakan oleh polisi untuk membongkar kasus pelanggaran Undang-undang Kerahasiaan Data Pribadi. Seorang detektif swasta yang memiliki data-data pribadi orang yang dicuri dari jaringan data pemerintah dan kepolisian dan sampai ke sejumlah koran kuning, termasuk News of The World. Koran itu sudah ditutup oleh pemiliknya Rupert Murdoch, karena skandal penyadapan telepon yang meluas oleh wartawannya.

Kedua nama operasi yang tidak sesuai dengan isinya tersebut tidak bisa disebut sebagai kasus, tapi bolehlah sebagai kecenderungan. Atau lebih tepat: kepolisian Inggris memang memilih nama untuk operasinya secara serampangan.

Operasi Crypton jelas tidak ada hubungana dengan penipuan di bidang ilmu pengetahuan, kalau Anda mengkaitkan nama itu dengan unsur kimia, Krypton. Polisi Inggris menggunakan nama itu untuk penyelidikan dalam kasus suap di kalangan penunggang balap kuda.

Ada juga yang menggunakan nama salah seorang raja Yunani kuno, Perseus, dengan tujuan mengurangi kriminalitas di kereta api pada tahun 1998.

Banyak nama yang digunakan, seperti Operasi Sumac, yang berasal dari nama tanaman- atau Operasi Swamp, yang artinya rawa, atau Operasi Magician yang tak ada hubungan dengan tukang sulap.


Mobil Marmut Listrik

Nama hewan
Tidak jelas apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih nama, tapi saya kira juga memang tidak perlu peraturan untuk memberi sebuah nama.

Kalau untuk urusan komersial, nama memang menjadi amat rumit karena paling sedikitnya harus mengkombinasikan produk dengan nama yang menarik perhatian masyarakat.

Tapi untuk operasi keamanan, mungkin seperti kata Shakespeare, apalah artinya nama. Yang penting tujuannya tercapai. Kalau misalnya ada Operasi Memble oleh kepolisian untuk memberantas korupsi dan berhasil tuntas, jelas orang tidak akan tertawa lagi mendengar nama operasinya. Malah isitilah memble mungkin jadi naik daun.

Atau mungkin Anda lebih suka keteraturan dalam menentukan nama, seperti nama-nama hewan yang diambil untuk mobil buatan Indonesia. Ada mobil Maleo -yang diambil dari nama burung- atau Komodo maupun Marlit, yang disingkat dari Marmut Listrik, dan -yang paling top- Kijang.

Oleh: Liston P Siregar

Sumber:http://www.bbc.co.uk

Minggu, 15 Januari 2012

Kutipan Martin Luther King akan diganti

Tulisan kutipan pernyataan pada prasasti di Monumen Martin Luther King di Washington akan diganti, karena tidak akurat.

Monumen Martin Luther King

Monumen Martin Luther King diresmikan pada Oktober 2011 lalu.

Cuplikan pernyataan "Saya merupakan genderang utama untuk keadilan, perdamaian dan keadilan" merupakan bagian asli dari sebuah kalimat yang panjang tetapi penulisannya berbeda dengan konteksnya.

Menteri Dalam Negeri AS Ken Salazar menginginkan kutipan baru ditemukan dalam 30 hari ini, seperti diberitakan koran Washington Post.

Prasasti setinggi 9 meter itu, diresmikan pada Oktober 2011.

Rencana semula, akan dibuka pada Agustus, tetapi upacara penghormatan ditunda karena badai Irene menerjang Washington.

Lokasi monumen berada di National Mall di Washington, hanya beberapa langkah dari Monumen Lincoln ketika King menyampaikan pidato terkenalnya "saya punya mimpi" tahun 1963.

Laporan mengenai keputusan Salazar itu bertepatan dengan persiapan peringatan hari Martin Luther King di AS, hari kelahirannya menjadi libur nasional di negara federal itu.

Seorang kolumnis Washington Post menyebutkan kutipan tersebut mengesankan King "angkuh".

Penyelidikan terhadap kutipan itu menemukan arti yang berbeda dari kalimat utuhnya.

King memang menyampaikan kata-kata itu, di Memphis dua bulan sebelum dia tewas ditembak tahun 1968, tetapi itu merupakan kata pengantar dari sebuah surat protes: " Iya, jika anda ingin mengatakan bahwa saya adalah sebuah genderang utama, sebutkan saya adalah genderang utama untuk keadilan.

"Katakan bahwa saya merupakan genderang utama perdamaian. Saya seorang genderang utama untuk keadilan. Dan seluruh pikiran dangkal lainnya tidak ada artinya."

Salazar mengatakan kepada Washington Post bahwa dia telah meminta Layanan Taman Nasional untuk berkonsultasi dengan Yayasan Martin Luther King, dan keluarga pemimpin hak-hak sipil, untuk memutuskan kutipan mana yang lebih pantas.

"Ini penting karena Dr King dan kehadirannya di Mall merupakan kehadiran yang abadi bagi AS dan kami harus memastikan yang tepat," kata dia.

Prasasti dirancang oleh Master Lei Yixin, seorang ahli patung Cina, dandiawasi oleh arsitek AS Ed Jackson.

Dia mengatakan kepada Washington Post, September 2011 lalu, bahwa keputusan untuk menguraikan kata dari kutipan utuhnya dibuat oleh tim perancang agar lebih singkat dan menarik.

Sumber:http://www.bbc.co.uk