Jumat, 24 Februari 2012

10 MILIARDER BERBAGI TIPS INVESTASI 2012

Investasi pada 2012 diperkirakan tak semudah pada 2011.

Selasa, 6 Desember 2011, 07:08 WIB
Syahid Latif
Kondisi investasi 2012 diperkirakan lebih sulit dibandingkan tahun ini (REUTERS/Brendan McDermid)

Kegiatan di salah satu bursa saham (REUTERS/ Denis Sinyakov)

VIVAnews - Sejumlah pemodal menilai investasi pada 2012 tidak akan semudah tahun ini. Namun, sejumlah investor berupaya keluar dari kerumunan pemodal itu dengan berani melakukan investasi pada tahun depan.

Seperti dikutip dari laman businessinsider.com, sebanyak 10 miliarder dunia memberikan saran mengenai peluang investasi di tahun penuh tantangan itu.

Bagi para miliarder ini, kondisi Eropa kemungkinan akan semakin terpuruk, sedangkan hedge fund dianggap terlalu berbahaya. Para pemodal ini juga menganggap dolar AS masih sebagai alat investasi paling aman di dunia.

Berikut ini saran-saran dari 10 miliarder dunia mengenai peluang investasi tahun depan jika mereka memiliki dana sebesar US$1 juta:

1. Eli Broad

Sosok miliarder ini terkenal ketika dia memulai bisnis perumahan dan berakhir dengan membeli dan menjual sebuah perusahaan asuransi. Hal yang paling diingat dari Eli Broad adalah mendirikan perusahaan Sun Life Insurance Co of America Inc kepada AIG senilai US$18 miliar pada 1999.

Saran Investasi:
Bagi Eli Broad, dia memilih berinvestasi pada perusahaan konsumsi multinasional berkualitas seperti Procter & Gamble Co, Coca-Cola Co, Kraft Food Inc, dan Johnson & Johnson.

Berita Menarik:
Eli berpikir dolar AS akan tetap kuat, sedangkan euro tak akan menarik pada 2012. Sementara itu, untuk hedge fund, dia memilih lembaga yang memiliki rekam jejak panjang yang baik.

2. Patrick Soon-Shiong

Soon-Shiong merupakan orang pertama yang menggelar transplantasi pankreas di sekolah kedokteran UCLA pada 1991. Selanjutnya, dia mendirikan Vivo RX Pharmaceuticals dan menjadi salah satu pencipta perawatan kanker payudara, Abraxane.

Kini dia memiliki saham di 30 perusahaan dan pemegang saham mayoritas dari LA Lakers.

Saran investasi:
Hal yang terpenting saat ini adalah tidak kehilangan uang.

Berita menarik:
Emas, baik dilihat dari sisi bubble maupun enigma (membingungkan), komoditas itu tetap merupakan sebuah kesempatan.

3. Peter Hargreaves

Hargreaves memiliki 32,2 persen saham di perusahaan ritel terbesar Inggris, Hargreaves Landsown Plc. Dia merupakan salah satu pendiri perusahaan pada 1981. Saat ini, Hargreaves memiliki 388 klien dan mengelola US$35,7 miliar.

Saran investasi:
Setengah dari dananya akan diinvestasikan dalam mata uang Norwegia, Krone. Setengahnya lagi dalam bentuk dolar Singapura.

Sementara itu, untuk investasi pendapatan tetap, Hargreaves memiliki obligasi Jerman untuk dimainkan ketika nilai tukar euro sedang bermasalah.

4. Randall J Kirk


Kirk mendirikan Third Security LLC, sebuah perusahaan bioteknologi yang menghasilkan uang besar bagi dirinya. Pada 2007, Kirk mencetak transaksi terbesarnya dengan menjual New River Pharmaceuticals senilai US$2,6 miliar. Di luar transaksi itu, dia mendapatkan US$1,2 miliar.

Kabar menarik:
Apakah Kirk akan membeli saham perusahaan TI di pasar sekunder sebelum melepas saham ke publik? "Hanya jika perusahaan itu mau berpartisipasi sebagai penilai dari beauty contest Keynsian."

5. Mikhail Prokhorov


Prokhorov dikenal sebagai pemilik klub basket, New Jersey Nets. Dia diketahui memiliki 25 persen saham OAO GMK Norilsk Nickel yang merupakan produsen nikel terbesar dunia. Saham itu senilai dengan US$5 miliar.

Saran investasi :
Tiga indikator yang mempengaruhi keputusan investasinya? Data IFO Jerman soal harapan bisnis merupakan yang terbaik untuk industri manufaktur dunia. Data AS merupakan penunjuk kepercayaan konsumen masyarakat AS. Indeks manufaktur China sangat bagus untuk melihat pertumbuhan ekonomi China dan ekspor.

Di negara berkembang, inflasi, defisit anggaran, dan indeks pertumbuhan produksi serta penjualan ritel menjadi kunci.

6. Menin Teixeira de Souza

Teixeira de Souza membangun kekayaan dengan mendirikan perusahaan properti yang khusus menyasar kalangan berpendapatan rendah di Brasil. Dia mendirikan MRV Engine Engenharia & Participacoes SA, yang merupakan perusahaan properti dengan pendapatan terbesar kelima pada 1970.

Saat ini, Teixeira de Souza masih memiliki saham perusahaan sebesar 32 persen dan tinggal di Brasil.

Saran investasi: Teixeira akan membelanjakan uang investasinya untuk membeli produk investasi obligasi pemerintah Brasil dengan peringkat investment grade.

Informasi menarik: Indikator ekonomi yang sangat berpengaruh besar dalam keputusan investasi Teixeira de Souza adalah S&P 500 dan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang asing.

7. John Paul DeJoria

Pada 1980, DeJoria menginvestasikan uangnya pada perusahaan perawatan rambut milik temannya, Paul Mitchel. Saat ini, investasi itu telah menghasilan US$1 miliar per tahun. DeJoria mengambil sedikit keuntungan dari uangnya itu untuk investasi dan mendirikan Patrol Tequila.

Saran Investasi: DeJoria akan menginvestasikan dana sebesar 25 persen dalam bentuk emas, 25 persen berupa perak, dan 25 persen saham blue chip Wall Street yang memberikan dividen, dan 25 persen sahamblue chip di Asia atau Eropa.

Informasi menarik: Salon kecantikan adalah indikator ekonomi terbaik baginya. Biasanya, konsumen akan datang setiap enam bulan sekali dan selama pelemahan (ekonomi) mereka akan mengurangi kunjungan menjadi delapan bulan sekali.

8. Donald Trump

Setiap orang pasti mengenal Donald Trump dari memulai bisnisnya di bidang real estate sampai televisi. Bahkan, dia berhasil membisniskan nama terakhirnya The Donald.

Saran bisnis: Donald memilih berinvestasi di ekuitas, obligasi korporat, dan jika investor dianggap tahu dengan apa yang dilakukannya, dia menyarankan membeli properti dari bank dan meminta pinjaman jangka panjang dengan suku bunga yang masuk akal.

Informasi menarik: Keputusan terbaik yang pernah dilakukan oleh Trump adalah membeli properti 40 Wall Street yang kini dikenal dengan sebutan The Trumph Building. Sementara itu, keputusan terburuknya adalah membeli sebuah kapal pesiar.

9. Alisher Usmanov


Usmanov dikenal sebagai biangnya oligarki di Rusia. Saat ini, dia menjalankan bisnis dengan bendera Gazprominvestholding yang merupakan pengelola investasi dari perusahaan gas berkuasa di Rusia. Usmanov memiliki saham sebesar 45 persen di Mettalloinvest yang merupakan produsen bijih besi terbesar Rusia

Saran investasi: Kapan membeli saham? "Pertama sekali saya percaya sepenuhnya pada insting, pengalaman yang saya peroleh selama beberapa tahun, dan merasakan ketika waktunya tepat untuk membeli saham. Itu yang disebut intuisi."

Mata uang? "Jika para pemimpin Eropa tidak membuat keputusan yang jelas mengenai jalan keluar dari krisis, maka makin jelas kita akan melihat kebangkrutan dari salah satu anggota Uni Eropa. Mata uang euro akan menderita paling parah."

Informasi menarik: Usmanov diketahui merupakan investor bagi situs Groupun dan Facebook. Dia juga memiliki 29 persen saham di salah satu klub Inggris Arsenal.

10. John Jamail

Jamail dikenal dengan sebutan "Raja Tuntutan". Gelar ini diperoleh setelah menjadi pengacara Penzoil kala menuntut Texaco pada 1985. Selama hidupnya, Jamail telah mengumpulkan kekayaan hingga US$13 miliar.

Saran investasi terbaik yang diperoleh: "Jangan pernah membeli saham karena dia memiliki jaringan 'toko belanjaan'. Ayah saya lebih suka uang kas yang 'menghampiri' kita."

Kabar menarik: Keputusan investasi terbaik yang dilakukan Jamail adalah mengenyam pendidikan hukum. Sementara itu, keputusan terburuknya adalah membeli saham maskapai penerbangan. Sarannya jika memiliki uang sebanyak US$1 juta, lebih baik disimpan di balik kasur. (art)

• VIVAnews


Tidak ada komentar:

Posting Komentar