Senin, 04 Juni 2012

Jalan Braga, Dulu Karrenweg


jlbraga1Nederlandsindie.com – Sampai 1882 nama jalan ini adalah Karrenweg (jalan gerobak), merujuk pada gerobak-gerobak kerbau yang membawa sayur-mayur dan kopi dari desa-desa sekitarnya.
Gerobak-gerobak kerbau tersebut banyak berjejer di jalan yang saat itu selalu becek, untuk menyetor sayur-mayur dan kopi di gudang-gudang pengepakan kopi (koffiepakhuis) di sepanjang jalan itu. Karena banyaknya gerobak-gerobak kerbau itulah orang Belanda terbiasa menyebut Karrenweg (karren = gerobak-gerobak, weg = jalan). Sebagian orang Belanda yang menguasai bahasa Melayu menyebutnya Pedatiweg.
Jalan tersebut merupakan salah satu jalan tertua di Bandoeng, kedua sisinya banyak rumah-rumah dengan arsitektur gaya Belanda.
Awal abad 20 dimulailah modernisasi. Gemeentebestuur (pemerintah kotapraja) Bandoeng mengeluarkan aturan bahwa setiap rumah dan toko di jalan itu harus didisain dalam gaya Barat termoderen era saat itu.
Jadilah Bragaweg (Jalan Braga), dengan pertokoan bergaya Eropa paling moderen di seluruh Nederlands-Indië. Bukan hanya itu, toko-toko di sana saat itu juga menyediakan produk-produk impor bermerk dari luarnegeri sangat berlimpah. Di jalan itu terdapat antara lain distributor Chrysler, Plymouth dan Renault. Toko juwelier (perhiasan) dengan arloji bermerk, rumah mode, toko buku, dan restauran.
Semuanya selera kelas tinggi di masa kolonial saat itu. Di situlah para pengusaha perkebunan yang umumnya tinggal di luar kota Bandoeng turun belanja. Juga para ningrat dan bangsawan Soenda yang kaya.
Di sisi jalan itu juga berdiri bangunan-bangunan karya arsitek R.A. de Waal, Benink, Brinkman, Gmelig Meyling, Bel-Kok, Piso dan Schoemaker Bersaudara (Wolff Schoemaker dan Richard Schoemaker).
Pada beberapa sisi muka bangunan itu karya Schoemakers mudah dikenali dengan ciri khas Kalakop. Masa lalu yang elegan itu hingga kini masih unjuk gigi di beberapa bagian.
Namun Jalan Braga bukan lagi pusat pertokoan utama di Bandoeng. Kini jalan ini tidak terlalu ramai, dengan toko-toko buku dan pertokoan kecil di kedua sisinya. Di kedua ujungnya ada restauran dan tempat hiburan yang agak kurang terawat. (ni/Instituut voor Nederlandse Geschiedenis en Onderwijsbank)






Hetty K Endang - Jalan Braga




Jalan braga jalan intelek
tidak boleh masuk keretek
becak roda bemo honda jalana muter
ber datang ti kaler har kaburu lier

Jalan braga mobil plat beureum
perhiasan emasna reunceum
tahan harga jaga gengsi meuli tarasi
duh kukulilingan har teu beubeunangan

Jalan braga tempat shoping jalma gede
soal harga itumah soal sepele
komo amin rais pamer mode nu gareulis
dulak dilak ucad aceud nu nenjokeun panas tiris

Jalan braga tetep teu robah
teu galider tahan sajarah
gunta ganti heunteu niru cara nu sejen
tuh jalan nu paten hey jalan konsekwen

Jalan braga heurin ka gigir
satengahna beak ku parkir
pareung macet lalu lintas
hese rek mundur, duh baeud nu ngatur, keun wayahna sabar

Jalan baraga jadi jalan kelas hiji
jadi catur pangimpian urang sisi
usuk perundangan urat nadi kota kembang
pageuh kuat jalan braga ngarojong ka balarea

(suling)...[Upload by: Www.LieZMaya.Web.ID & Www.LirikSunda.BlogSpot.Com ]

Jalan braga tetep teu robah
teu galider tahan sajarah
gunta ganti heunteu niru cara nu sejen
tuh jalan nu paten hey jalan konsekwen

Jalan braga heurin ka gigir
satengahna beak ku parkir
pareung macet lalu lintas
hese rek mundur, duh baeud nu ngatur, keun wayahna sabar

Jalan baraga jadi jalan kelas hiji
jadi catur pangimpian urang sisi
usuk perundangan urat nadi kota kembang
pageuh kuat jalan braga ngarojong ka balarea.


sumber : http://liriksunda.blogspot.com/2009/04/hetty-k-endang-jalan-braga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar